My Love Story #1
08.57 |
Aku masih saja bingung dengan perasaanku,,
Entahlah.. ku pikir ini biasa awalnya..
tapi makin lama ku pikir… aneh.. dan lama lama makin aneh....
Ada getar aneh, tiap aku ada di dekatnya,
selalu ingin memandang dan memperhatikannya. Cintakah ini? Atau Cuma sekedar
rasa kagum? Atau malah simpati mungkin… tapi apa sebenarnya ini? Kadang aku
merasa nyaman, kadang pula menyesakkan ketika harus berpisah jauh darinya… L
Aku tahu dia sudah lama, mungkin sudah
hampir separuh usiaku saat ini, tetapi aku mengenalnya baru satu setengah tahun
terakhir. Mungkinkah aku jatuh cinta kepadanya? Jatuh cinta dengan seseorang
yang bahkan dulu hanya bisa ku lihat sosoknya? Dahulu, untuk menyapanya pun tak mungkin, apalagi bisa
bercakap dengannya? Mustahil.. dia sosok yang terlalu indah.. hingga sempat
membuatku penasaran, orang seperti apa dia sebenarnya?
Entah kenapa sekitar 3 tahun yang lalu,
kami bertemu di salah satu jejaring sosial yang lagi tenar saat itu, yaahh..
dia mengundangku untuk berteman dengannya, aku kaget ternyata dia mengingatku.
Dan hanya sebatas itu, hanya sebatas berteman tanpa ada obrolan sama sekali
diantara kami. Kemudian setahun berikutnya dia mulai menyapaku dalam chat nya, meskipun
hanya obrolan ringan yang tak berarti, aku masih tak percaya dan benar-benar
tak menyangka akan disapa olehnya,, dia yang sejak dulu hanya bisa ku lihat,
hanya skedar tahu tiba-tiba mau bercakap-cakap denganku. Yahh.. ketika itu, aku
sudah menjalani sebuah hubungan yang serius dengan kekasihku, jadi aku tak
terlalu menghiraukan dia,, dia hanya teman biasa pikirku. Makin lama pertemanan
kami, makin intens pula obrolan kami di dunia maya. Dan seiring berjalannya waktu, hubunganku
dengannya semakin dekat, bahkan kita saling cerita, saling share tentang banyak
hal, sampai pada akhirnya dia meminta nomor HP ku. Kita berdua Dekat nya juga
hanya sebatas teman, sebatas sahabat, karena jelas tak mungkin aku jatuh cinta
dan menjalin hubungan yang lebih jauh dengannya, karena aku sudah milik orang
lain. Tapi tanpa ku sadari, selama aku dekat dengannya, ada rasa nyaman di
hatiku, ada rasa aman berlindung dan bersandar padanya ketika berkeluh kesah.
Tuhan… Ini benar-benar di luar kuasaku. Aku benar-benar tak ada niat membuat
hatiku bercabang, hanya saja ini terjadi begitu saja tanpa ku rekayasa.
Hubungan kami pun masih sebatas teman, meskipun selalu menyempatkan untuk
bertemu ketika kita sama-sama luang, tentunya tidak hanya berdua dengannya
tetapi rame-rame sama sahabatku yang lain. Mungkin Tuhan punya maksud lain
ketika mempertemukan kami kembali.
Hal ini berbanding terbalik dengan
hubunganku dengan kekasihku yang makin lama semakin memburuk dan semakin gak
jelas. Aku kesulitan menghubungi kekasihku, dia terlalu sibuk dengan kerjaannya
mungkin, dia sudah tak lagi bercerita banyak hal denganku, bahkan banyak yang
dia sembunyikan dariku, ini menyakitkan, sungguh,, tak jarang aku tahu kabar
kekasihku dari sahabatnya ataupun statusnya di jejaring sosial. Hubungan yang
ku jalin lama dengannya, yang hampir 4 tahun itu akhirnya kandas,, padahal
sebenarnya sudah ada rencana untuk menggelar pernikahan dalam waktu dekat, tapi
dia membatalkannya tepat sebulan sebelum waktu yang pernah dia janjikan untuk
melamarku. Dia mengabaikanku dan membuat hubungan kami menggantung begitu saja.
Aku putuskan untuk tetap menunggunya memutuskan jalan mana yang akan kita
tempuh untuk masa depan hubungan kami. Jalan terbaik menurut dia. Tepat 2 bulan
berikutnya, tepat akhir bulan yang dia janjikan, Lewat pesan yang panjang lebar
di jejaring sosial itu, dia memberikan keputusannya, keputusan bahwa hubungan
kami memang sudah tida bisa diselamatkan. Dia bilang “maafkan aku yang tak
mampu menepati janjiku”, booooommmm… akhirnya penantianku berujung sia-sia. Dia
meninggalkanku untuk alasan yang menurutku tak masuk akal. Aku hanya bisa terdiam
pasrah waktu itu, aku tertunduk lesu, aku tak bisa menahan air mataku kala itu,
bahkan sempat ada niat untuk mengakhiri hidup karena tak kuat menanggung beban malu
kepada ayah, ibu, kakak, dan keluarga.
Anehnya, meskipun menyakitkan,, ada rasa
lega di sini, di hatiku.. ada rasa haru menyeruak ketika sadar bahwa aku
seperti terlepas dari beban yang begitu berat yang selalu menggelayutiku, ada
rasa syukur ke hadirat Tuhan atas perjalanan cinta yang aku alami. Aku yakin
akan ada banyak hikmah di balik peristiwa ini. Ketika itu, tepat sebulan sebelum
keputusan diberikan kekasihku, aku dan
sahabatku saling terbuka, kami berdua mengakui ada rasa yang aneh diantara
kami, kami berdua merasakan getar yang sama ketika saling bertemu pandang. Entah
ini yang disebut cinta atau bukan. Perasaan yang selama ini ku tutup rapat ini
akhirnya terkuak sudah, perasaan rahasia yang hanya aku dan Tuhan yang tahu ini
pun terbongkar, dan siapa sangka dia juga mempunyai perasaan yang sama
terhadapku. Tuhaan,, apa yang sebenarnya Engkau takdirkan untuk kami? Tuntun
dan bimbing kami menuju Jalan yang Engkau Ridhoi Tuhaan,, ada setetes harapan
untuk ku kembali hidup. Ada secercah senyum yang kembali tersungging, aku yang
dulu tlah kembali hadir dengan senyum dan semangat baru. Uyee,,, mulai sekarang
aku akan hidup untuk dia, untuk keluargaku, untuk para saudaraku, untuk para
sahabatku, untuk rekan2 kerjaku, untuk murid2ku, dan untuk masyarakat. Tetap
semangat memberikan yang terbaik dan bermanfaat untuk mereka.. A whole new
world.. J
Tahun baru, hidup baru dengan cinta yang
baru pula. Aku rasa memang benar aku telah mencintaimu. Kenapa aku mencintaimu?
Hemm… Terlalu banyak alasan sehingga lembar ini takkan cukup untuk
menuliskannya. Yang jelas kau adalah malaikat tanpa sayap yang Tuhan kirimkan
untukku ketika aku tersungkur,,
Terima kasih cinta,
Terima kasih, karena kau telah masuk dalam
hidupku.
Terima kasih, karena kau mau menjadi
sahabatku.
Terima kasih, karena kau telah menjadi
pendengar yang baik untukku.
Terima kasih, karena kau telah membuatku
jatuh cinta kepadamu.
Terima kasih, karena kau membuatku kembali
merasakan takut kehilanganmu.
Terima kasih, karena kau telah membuatku
kembali merasakan perihnya cinta,
Terima kasih, karena kau telah hiasi
hidupku dengan berbagai harapan yang sulit ku gapai.
Terima kasih, karena kau telah
membangkitkan inspirasi dalam hidupku.
Terima kasih, karena kau telah menghadirkan
mimpi-mimpi indah di setiap tidurku.
Terima kasih, karena selalu berusaha
mengerti aku.
Terima kasih, karena kau selalu bisa
membuatku tersenyum kala ku sulit tersenyum.
Terima kasih, karena kau selalu bersedia
membantu menyelesaikan setiap persoalan yang ku hadapi.
Terima kasih, karena kau selalu perhatian
padaku.
Terima kasih, karena kau selalu bisa
membangkitkan semangatku.
Terima kasih, karena kau selalu ada untuk
mensuport aku.
Terima kasih, karena kau selalu sudi
membalas tiap sms maupun bbm ku.
Terima kasih, karena kau selalu sudi
mengangkat telpon dari ku.
Terima kasih, karena selama ini kau selalu
perlihatkan senyum yang sangat indah dan menyenangkan untukku.
Terima kasih, atas segala-galanya… darimu…
untukku.. ^_^
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
akan indah pada akhirnya,,, :)
amin amin amiin ya Robb,,,
do'a nya ya mbakyuuuu... :*
Posting Komentar